Literasi zakat terus digencarkan oleh NU Care-LAZISNU Bali kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman tetang pentingnya zakat. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Komunitas Muslim di salah satu Resotran di Jalan Petitenget, Seminyak, Bali, Muhammad Muhlisin dalam acara pembukaan buka bersama komunitas Muslim, Kamis (14/4) sore, bahwasaanya saat ini masyarakat hanya terpaku dengan zakat fitrah, sedangkan zakat mal tersisihkan.

“Kebanyakan yang kita tahu bahwa kita harus berzakat Fitrah di bulan Suci Ramadhan dengan beras 2.5 kg. Baik orang kaya maupun tidak, tetap zakat beras 2.5 kg. Padahal ada zakat yang tak kalah penting yaitu zakat penghasilan misalnya, hal ini ditentukan oleh berapa persen dari jumlah penghasilan yang kita miliki untuk diberikan kepada kaum fakir, miskin dan sebagainya,” papar pria yang akrab disapa Kang Muh tersebut.

“Apakah kita pernah kroscek atau apakah kita tahu bahwa penghasilan kita ini sudah memenuhi nisob atau belum? Kalau sudah memenuhi nisob dan kita tidak berzakat maka kita akan berdosa. Maka dari itu kita perlu mempelajari tentang zakat yang akan disampaikan oleh NU Care-LAZISNU Bali, semoga harta yang kita miliki memberikan keberkahan untuk kita semua,” imbuhnya.

Wakil ketua NU Care-LAZISNU Bali, Ust. Amin Akbar dalam materinya menyampaikan bahwa zakat selain untuk membersihkan harta yang kita miliki juga untuk membantu kaum fakir miskin yang kekurangan. Beliau mengingatkan bahwa dalam setiap harta kita ada hak orang miskin yang harus dikeluarkan.

“Sebagaimana yang telah disampaikan di awal tadi, bahwa Zakat Penghasilan itu penting namun sering terlupakan. Zakat Penghasilan itu nilainya 2.5 % dari penghasilan yang kita miliki. Misal Gaji sebulan 3 juta maka zakat yang harus dikeluarkan hanya 75.000. Tentu nilainya tak seberapa namun memberikan kemanfaatkan yang luar biasa untuk diri dan keluarga kita serta untuk orang lain yang membutuhkan,” kata beliau.

Ustadz Amin menambahkan bahwa dalam penyaluran zakat, pihak NU Care-LAZISNU Bali siap menerima dan menyalurkan kepada yang berhak menerima serta akan memberikan sebuah feedback untuk para Muzakki. Salah satunya adalah pelayanan ambulan atau kifayah yang sangat diperlukan bagi warga perantau.

“Kami (NU Care-LAZISNU Bali) Siap menerima dan meyalurkan zakat. Dan kami juga ada layanan kifayah buat teman-teman. Kita tahu bahwa banyak dari teman-teman yang perantauan, meski kita selalu berharap agar baik-baik saja namun tidak ada yang tau seberapa lama usia kita. Apabila nanti ada dari teman-teman atau keluarga teman-teman yang meninggal misalnya, kita siap membantu kifayah dan mengantarkan ke daerahnya,” imbuhnya.

Acara ditutup dengan sholat berjamaah dan buka bersama. Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan dari NU Care-LAZISNU Bali, Ust Saiful Fata dan Ust Amin Akbar, serta segenap anggota komunitas Moslem salah satu Restoran di Kawasan Petitenget, Semaniyak, Kuta Utara, Bali.

sumber: pwnubali